feedburner
Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

feedburner count

META ANALISIS DAN ISU KEBIJAKAN PUBLIK

A.    KONSEPSI META ANALISIS
  Meta-analisis merupakan suatu teknik statistika yang menggabungkan dua atau lebih penelitian sejenis   sehingga diperoleh paduan data secara kuantitatif. Dilihat dari prosesnya, meta-analisis merupakan suatu studi observasional retrospektif, dalam artian peneliti membuat rekapitulasi data tanpa melakukan manipulasi eksperimental.
Meta-analysis lebih tidak bersifat subjektif dibandingkan dengan metode tinjauan lain. Meta analysis tidak fokus pada kesimpulan yang didapat pada berbagai studi, melainkan fokus pada data, seperti melakukan operasi pada variabel- variabel, besarnya ukuran efek, dan ukuran sampel. Untuk mensintesis literatur riset, meta-analysis statistikal menggunakan hasil akhir dari studi-studi yang serupa seperti ukuran efek, atau besarnya efek. Fokus pada ukuran efek dari penemuan empiris ini merupakan keunggulan meta-analysis dibandingkan dengan metode tinjauan literatur lain.
Meta-analysis memungkinkan adanya pengkombinasian hasil-hasil yang beragam dan memperhatikan ukuran sampel relatif dan ukuran efek. Hasil dari tinjauan ini akurat mengingat jangkauan analisis ini yang sangat luas dan analisis yang terpusat. Meta-analysis juga menyediakan jawaban terhadap masalah yang diperdebatkan karena adanya konflik dalam penemuan-penemuan beragam studi serupa.
Meta analisis adalah suatu analisis integratif sekunder dengan menerapkan prosedur statistik terhadap hasil-hasil pengujian hipotesis penelitian. Analisis sekunder itu merupakan analisis ulang (reanalysis) terhadap data untuk tujuan menjawab pertanyaan penelitian dengan teknik-teknik statistik yang lebih baik atau menjawab pertanyaan-pertanyaan baru dengan data lama yang dimiliki.  Analisis sekunder merupakan suatu ciri-ciri penting terhadap riset dan kegiatan evaluasi.

Berikut Beberapa pengertian Meta Analysis yang dikemukakan oleh ahli:
·         Glass, 1981
Meta analisis merupakan analisis kuantitatif dan menggunakan sejumlah data yang cukup banyak serta menerapkan metode statistik dengan mempraktekkannya dalam mengorganisasikan sejumlah informasi yang berasal dari sampel besar yang fungsinya untuk melengkapi maksud-maksud lainnya.
·         Sugiyanto, 2004
Meta-analisis merupakan studi dengan cara menganalisis data yang berasal dari studi primer. Hasil analisis studi primer dipakai sebagai dasar untuk menerima atau mendukung hipotesis, menolak/menggugurkan hipotesis yang diajukan oleh beberapa peneliti.
·         Sutjipto, 1995
meta-analisis adalah salah satu upaya untuk merangkum berbagai hasil penelitian secara kuantitatif. Dengan kata lain,  meta-analisis sebagai suatu teknik ditujukan untuk menganalisis kembali hasil-hasil penelitian yang diolah secara statistik berdasarkan pengumpulan data primer. Hal ini dilakukan untuk mengkaji keajegan atau ketidakjegan hasil penelitian yang disebabkan semakin banyaknya replikasi atau verifikasi penelitian,yang sering kali justru memperbesar terjadinya variasi hasil penelitian.
·         Soekamto, 1988
sifat meta analisis antara lain kuantitatif, dan memakai analisis statistik untuk memperoleh seri informasi yang berasal dari sejumlah data dari penelitian-penelitian sebelumnya.
·         Borg, 1983
meta analisis merupakan teknik pengembangan paling baru untuk menolong peneliti menemukan kekonsistenan atau ketidakkonsistenan dalam pengkajian hasil silang dari hasil penelitian.

Meta Analisis dalam Kebijakan Publik
Meta Analisis merupakan metode atau pendekatan yang digunakan dalam studi kebijakan publik, yang mempunyai tujuan untuk memahami dan mengkritisi gagasan, ide, bahasa, asal usul, asumsi, model, dan signifikansi yang digunakan dalam melakukan sebuah analisis kebijakan publik. Dalam melakukan meta analisis kebijakan publik diawali dengan memahami makna dan gagasan tentang publik. Istilah publik merupakan segala aktivitas manusia yang dipandang perlu untuk diatur atau diintervensi oleh pemerintah atau aturan sosial, atau setidaknya oleh tindakan bersama.
Melalui metode ini dapat ditekan kesalahan menjadi sekecil mungkin. Analisis kebijakan dilakukan untuk menciptakan secara kritis, menilai dan mengkomunikasikan pengetahuan yang relevan  dengan kebijakan dalam satu atau lebih tahap proses pembuatan kebijakan. Dunn (2004), merumuskan 5 metode analisis kebijakan yang sangat membantu kita dalam memformulasikan kebijakan publik. Kelima metode dimaksud adalah :
(1) perumusan masalah (problem structuring),
(2) peramalan (forecasting),
3) rekomendasi (recommendation),
(4) pemantauan (monitoring),
(5) evaluasi (evaluation).
Perumusan masalah akan membantu untuk menghasilkan masalah apa yang hendak dipecahkan; peramalan akan membantu untuk menghasilkan formulasi atau hasil-hasil kebijakan yang diharapkan; rekomendasi akan membantu untuk menghasilkan adopsi kebijakan; monitoring akan membantu untuk menghasilkan hasil-hasil akibat implementasi kebijakan; dan evaluasi akan membantu untuk menghasilkan kinerja kebijakan.

Perumusan masalah, peramalan, dan rekomendasi merupakan metode yang digunakan sebelum (ex ante) kebijakan diadopsi dan diimplementasikan,  sedangkan metode monitoring dan evaluasi digunakan setelah (ex post) kebijakan diadopsi dan diimplementasikan.
Sebelumnya kita perlu ketahui, apa itu ex ante dan ex post:
·Ex ante adalah penelitian dan analisis terhadap suatu kebijakan yang belum ada/belum terjadi.
·ex-post analysis adalah penelitian dan analisis terhadap sesuatu kebijakan yang telah ada.

Penerapannya dalam Isu Kebijakan Publik
Komponen ex ante dan ex post ini yang dipilih sehingga analisis akan dilakukan
terhadap produk kebijakan yang telah terjadi/telah ada yang dalam hal ini dilakukan terhadap Dokumen Perencanaan Kota Baru Lampung yakni analisis bagaimana formulasi kebijakan yang dilakukan sehingga melahirkan konsep Perencanaan Kota Baru Lampung sekaligus evaluasi atas substansi kebijakan apakah telah memenuhi kaidah-kaidah perencanaan (kota baru) yang telah diatur dalam peraturan perundang-undangan maupun sudut pandang kelayakan yang lain.
Jika Perencanaan Kota Baru Lampung di Natar diikhtiarkan untuk menjawab isu dan masalah (publik) yang dihadapi oleh Kota Bandar Lampung, maka analisis pertama yang dilakukan adalah apa saja isu dan problematika public yang saat ini dihadapi oleh Kota Bandar Lampung. Berikutnya adalah ketika problematika dan isu publik Kota Bandar Lampung telah teridentifikasi maka terdapat analisis apakah problematika dan isu public tersebut memenuhi kriteria dan teori tentang kelayakan isu sebagai agenda kebijakan. Artinya, kriteria kelayakan dijadikan dasar pijakan untuk menilai apakah masalah dan isu (publik) yang dihadapi oleh Kota Bandar Lampung memenuhi unsur-unsur tersebut sehingga kebijakan Pemindahan Pusat Pemerintahan Provinsi Lampung dengan pengembangan Kota Baru Lampung di Natar menjadi pilihan atau rekomendasi kebijakan yang dihasilkan. Jika memenuhi unsur dan kriteria tersebut, maka terdapat relevansi antara masalah yang dihadapi dengan rekomendasi kebijakan yang diambil.



  1. Review
Faktor  yang mempengaruhi kebijakan public:
-          Internal
1.      Aktor – aktor politik yang mempengaruhi tahap formulasi.
Ada lima tahap dalam membuat formulasi dan mengimplementasikan suatu strategi. Kelima tahap tersebut adalah:
o   Tahap I; Pengumpulan dan Analisis Keterangan Strategis. Adalah tugas para eksekutif organisasi untuk dapat menilai kecenderungan-kecenderungan yang terjasi pada saat ini dan yang akan datang baik dari segi eksternalnya (pasar, persaingan, teknologi, regulasi, dan keadaan ekonomi) maupun segi internalnya (nilai organisasi, keunggulan dan kemampuan, hasil produkdan pasar,dan kebijakan strategis yang lalu)
o   Tahap II; Formulasi Strategi. Tim ini pulalah harus memeriksa beberapa masa depan alternatif dan menyeleksinya serta menciptakan profil atau visi strategis yang berfokuskan pada ke sembilan pertanyaan tersebut. Kekuatan formulasi sangat tergantung pada kekuatan proses yang dilalui atau yang dialami oleh tim dalam membuat keputusan.
o   Tahap III; Perencanaan Proyek Induk Strategis. Dengan menggunakan metode management proyek yang canggih dan benar dimana rencana disusun, dijelaskan, diprioritaskan, ditahap-tahapkan, dijadwalkan, disumberdayakan dan diimplementasikan serta dipantau (diawasi), maka proyek-proyek tersebut dapat dioptimalkan dalam suatu portofolio.
o   Tahap IV; Implementasi Strategi. Tahap ini adalah tahap pelaksanaan (implementasi) yang mana kualitas suatu proyek sangat diharuskan. Untuk itu dibutuhkan suatu sistem komunikasi yang handal, cepat dan akurat yang dimulai dari tingkat rendah (lower management) hingga ke tingkat yang tinggi (top management).
o   Tahap V; Pemantauan, Peninjauan dan Pembaharuan Strategi. Di tahap ini dibutuhkan indikator internal (kemajuan di bidang tujuan dan langkah strategis, kemajuan proyek) maupun indikator eksternal (validitas asumsi dasar yang menjadi penciptaan visi). Umpan balik (feedback) dari berbagai sumber kegiatan baik untuk jangka pendek, menengah maupun panjang harus dioptimalkan secara terus menerus.

Kebijakan publik adalah sebuah rangkaian yang saling berkaitan yang diambil oleh seorang aktor politik atau sekelompok aktor politik berkenaan dengan tujuan yang telah dipilih beserta cara-cara untuk mencapainya dalam suatu situasi dimana keputusan itu pada prinsipnya masih berada dalam batas-batas kewenangan kekuasaan daripada aktor tersebut

2.      Persepsi dari pengambilan kebijakan.

-          Eksternal
1.      Lingkungan Sosial
2.      Lingkungan Budaya
3.      Lingkungan Politik

Dan dalam kebijakan publik, implementasi gagal karena untuk kepentingan aktor – aktor politik ( interest group/pressure group ). Atau Sebuah kelompok penekan, juga dikenal sebagai kelompok kepentingan atau lobi, adalah sebuah organisasi yang dibentuk oleh seperti hati orang-orang yang berusaha mempengaruhi kebijakan publik untuk mempromosikan minat. Kelompok penekan ada di semua negara demokrasi dan pluralis modern bermunculan di semua sisi. Beberapa produser membela kepentingan. Sebagai tanggapan, tekan untuk konsumen lain keprihatinan atau mendorong kebijakan luas seperti perlindungan lingkungan.Perkembangan beberapa kelompok tekanan begitu luas, ukuran mereka sangat besar dan organisasi mereka begitu canggih, sehingga mereka hampir merupakan lengan lain pemerintah.
Kebijakan publik  “produk politik” karena dibuat oleh kekuasaan yang cenderung melahirkan kekuasaan juga ® regulasi.
contoh: Kebijakan pendidikan 20%. Sedangkan dalam UU dilarang menyebutkan presentase, seolah – olah sisa persentasenya Pemerintah lepas tangan.

Interaksi Sosial
Interaksi sosial adalah keadaan dimana seseorang melakukan hubungan saling berbalas respon dengan orang lain. Aktivitas interaksinya beragam, mulai dari saling melempar senyum, saling melambaikan tangan dan berjabat tangan, mengobrol, sampai bersaing dalam olahraga. Termasuk dalam interaksi sosial adalah chatting di internet dan bertelpon atau saling sms karena ada balas respon antara minimal dua orang didalamnya.
 Berdasarkan sifat interaksi antara pelakunya, interaksi sosial dibedakan menjadi dua, yakni interaksi yang bersifat akrab atau pribadi dan interaksi yang bersifat non-personal atau tidak akrab. Dalam interaksi sosial akrab terdapat derajat keakraban yang tinggi dan adanya ikatan erat antar pelakunya. Hal itu mencakup interaksi antara orangtua dan anaknya yang saling menyayangi, interaksi antara sepasang kekasih, interaksi antara suami dengan istri, atau interaksi antar teman dekat dan saudara.
 Sebagian besar interaksi sosial manusia adalah interaksi sosial tidak akrab. Umumnya interaksi dalam situasi kerja adalah interaksi tidak akrab. Termasuk juga ketika anda mengobrol dengan orang yang baru saja anda kenal, interaksi antar sesama penonton sepakbola di stadion, interaksi dalam wawancara kerja, interaksi antara penjual dan pembeli, dan sebagainya

Diambil dari tugasku ( berbagai sumber )




0 komentar:

Posting Komentar

Introduction

pada dasarnya aku hanya seorang anak kuliah pada umumnya, namun ingin memberi nilai khusus pada sebuah catatanku yang mungkin hanya goresan tinta mahasiswi yang tak tentu arah..

YM

Anda pengunjung ke

Followers